Google
 

1/18/08

marketing inside "The democratizition of luxury"




D
emocratiziton of luxury,secara tradisional luxury diketagorikan pada produk yang mewah dan terbatas dan dikonsumsi secara ekslusif,tapi banyak produk yang memberikan end value dengan kualitas tinggi.dahulu mungkin orang yang mengguanaka pesawat,modil dan memiliki kolam renang bisa dikatan orang yang berpenghasilan menengah keatas.tapi saat ini konsumen yang mengguankn pesawat yang kereta api bersaing secara ketat dikarenakan harga pesawat yang terjagkau.sedangkan penggunakan mobil mengalami pertambahan melebihi petumbuhan pembanguna jalan raya ynag digunakan.secara tradisional,luxury identik dengan harga mahal,status,fashion,kenyamanan,prestigious,dan ostentatios effect (efek pamer untuk membedakannya dengan yang lain).sedang kan new luxury produk dan jasa yang menawarkan benefit yang sama/lebih tetapi ditargetkan untuk semua segmen konsumen.saat ini banyak produsen yang menerapkan premiummisasi,mendesain merek sehingga di persepsikan memiliki kualitas yang tinggi.produk dengan premiumisasi memiliki daya lentur terhadap tekanan ekonomi makro.di indonesia khususnya pertumbuhan orang kaya meningkat 16% lebih dati pertumbuhan orang kaya didunia sebesar 8,3%.indonesia diasia pasifik terletak pada ketiga setelah singapure (21,2%) dan india (20,5%).contoh produk yang melakukan premiumisasi adalah starbucks,marcedes(seri A),cinaplex xxi.konsumen cenderung membeli produk-produk yang didorong keatas untuk kategori yang dianggap penting,dan membeli produk yang didorong kebawah untuk katagori kurang yang memberikan makna contoh konsumen menggunakn air asia saat berpegian tetapi mengantongi handpone E90.merek produk yang melakukan premiumisasi tetap harus memilki produk high-end untuk tetap menjaga image luxury produk.
NEW LUXURY harus memiliki 3 tangga benefit!
1.Produk premiumisasi harus berada dalam desain dan teknologi.
2.Perbedaaan teknis harus secra nyata mengkontribusi pada kinerja superior.(tidak hanya image premium,tapi juga Experience yang Premium)
3.Perusahaan yang melakukan premiumisasi harus mengintgrasikan aspek fungsi dan teknis dengan faktor lain seperti brand value dan etos perusahaan.dengan demikian maka akan menjwab "emosi" konsumen.
peningkatan nilai tersebut bisa dilakukan dengan 2 cara:
1.functional value (ex.blitzmegaplex) dengan tontonan bioskop yang bealaskan tempat tidur.
2.emotional value (ex.tolak angin) tolak angin menggunakan brand endorser dari kalangan artis

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan premiumization
pertama,memahami core value yang ditawarkan ke palanggan.harus memahami value apa yang selam ini dipercaya dan dibeli pelanggan.
kedua,membadakan dari varian yang ditawarkan
ketiga,premiumization bukan program jangka pendek,berhubungan dengan pengembangan merek.
edit by

No comments:

Powered By Blogger